Monday 2 December 2019

Berkembang atau Berhenti

Hai, saya Ririn owner Sekar Kencana Souvenir. Kali ini saya akan menulis dengan lebih santai mengenai dunia kerajinan yang saya geluti di blog ini.

Berbeda dengan website Sekar Kencana yang cenderung formal, di sini saya akan mendokumentasikan kegiatan sehari-hari dari team Sekar Kencana.

Oh iya, sebelumnya, saya akan perkenalkan diri saya. Saya Ririn Agustin, owner dari Sekar Kencana Jogja.

Sekar Kencana lahir dari sebuah ketidaksengajaan. Berawal dari hobi menjahit, merajut, melukis, menulis dan merangkai beads, jadilah Sekar Kencana seperti sekarang ini.

Sebelum tahun 2014, saya hanya mengumpulkan produk kerajinan yang saya buat untuk kebutuhan pribadi, kado atau hadiah untuk teman.

Seiring berjalannya waktu, klasik banget, saya memberanikan diri memposting produk saya di sosial media.

Ha ha ha, ingin tertawa rasanya. Karena waktu itu saya sama sekali tak punya sosial media. Satu-satunya sosial media yang saya miliki adalah blog.

Dengan bermodal Googling, saya membuat satu akun Facebook. Di Facebook-lah dagangan saya pertama kali eksis.

Antara PD dan tidak. Tapi the show must go on, cieeee. Sehari, dua hari, tiga hari masih sibuk mempelajari bagaimana cara memakai Facebook. Bagaimana membuat postingan a.k.a status. Bagaimana mendapatkan teman dan lain-lain.

Di bulan ke sekian, saya lupa tepatnya kapan, setelah belasan foto produk saya unggah, akhirnya saya mendapatkan orderan pertama.

Senang? Tidak... Saya justru bingung. Bagaimana saya mengerjakan pesanan sebanyak itu, bagaimana saya mengemasnya, bagaimana saya mengirimkannya, bagaimana saya menerima transfer dan puluhan pertanyaan absurd yang sebenarnya timbul karena saya terlalu panik saja.

Alhamdulillah, setelah hampir 3 minggu mengerjakan sendiri pesanan dari customer pertama, hati lega luar biasa.

Ada kepuasan batin yang tak terungkapkan. Waktu itu suami saya masih mengerjakan projek automasi di Ogan Komering Ilir. Beliau kaget saja ketika saya "lancang" jualan online. Kaget bahagia ya, bukan kaget marah.


Kurang lebih seperti inilah projek souvenir pertama saya. Tapi ini bukan foto dari dagangan pertama saya, karena hard disk yang dipakai untuk mendokumentasikan pekerjaan saya di tahun 2014, 2015, 2016 hilang entah di mana.

Satu doa saya, semoga Sekar Kencana bisa lebih memberikan manfaat untuk orang-orang di sekitar tempat tinggal kami, untuk ibu-ibu penjahit, mbak-mbak yang membantu mengemas souvenir, mas desainer grafis, mas sablon dan siapapun yang ada di team Sekar Kencana Jogja.

Salam hangat!

No comments:

Post a Comment